Sistematika Proposal
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
A. Halaman Judul (Sampul
Kulit Luar)
Berisi judul PTK, nama peneliti dan lembaga/sekolah, dan tahun pembuatan. Judul yang baik tentunya yang dapat mengambarkan secara umum tentang isi permasalahan yang dibahas atau dipecahkan. Judul dapat diumpamakan nama sesuatu. Dengan membaca nama, sipembaca dapat membayangkan apa yang melekat pada nama tersebut. Judul hendaknya dibuat sependek mungkin, namun tetap mengambarkan pokok bahasan PTK. walaupun bukan keharusan namun dapat dijadikan pegangan bahwa sebaiknya judul tidak lebih dari dua puluh kata.
Berisi judul PTK, nama peneliti dan lembaga/sekolah, dan tahun pembuatan. Judul yang baik tentunya yang dapat mengambarkan secara umum tentang isi permasalahan yang dibahas atau dipecahkan. Judul dapat diumpamakan nama sesuatu. Dengan membaca nama, sipembaca dapat membayangkan apa yang melekat pada nama tersebut. Judul hendaknya dibuat sependek mungkin, namun tetap mengambarkan pokok bahasan PTK. walaupun bukan keharusan namun dapat dijadikan pegangan bahwa sebaiknya judul tidak lebih dari dua puluh kata.
B. Halaman Pengesahan
Berisi peneliti dan kepala unit yang mengesahkannya, misalnya kepala sekolah. Penelitian yang dilakukan guru hendaknya diketahui oleh pihak-pihak yang berkompeten di sekolah. Pihak inilah yang mengesahkan proposal PTK, pada umumnya adalah kepala sekolah. Terutama untuk penelitian yang mendapatkan bantuan pendanaan dari pihak tertentu seperti Block Grand dari Depdiknas. Dan bantuan dari instansi tertentu. Halaman pengesahan merupakan keharusan.
Berisi peneliti dan kepala unit yang mengesahkannya, misalnya kepala sekolah. Penelitian yang dilakukan guru hendaknya diketahui oleh pihak-pihak yang berkompeten di sekolah. Pihak inilah yang mengesahkan proposal PTK, pada umumnya adalah kepala sekolah. Terutama untuk penelitian yang mendapatkan bantuan pendanaan dari pihak tertentu seperti Block Grand dari Depdiknas. Dan bantuan dari instansi tertentu. Halaman pengesahan merupakan keharusan.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah
Dalam
latar belakang masalah peneliti menjelaskan beberapa hal, yaitu: (1)
mengapa masalah yang diteliti itu penting; (2) kondisi yang diharapkan (dass sollen) dan kondisi
yang ada (das sein) sehingga
jelas adanya kesenjangan yang merupakan masalah yang menuntut untuk dicari
pemecahannya yang tepat melalui PTK; (3) kemukakan secara jelas bahwa masalah
yang akan diteliti merupakan sebuah masalah yang nyata terjadi di dalam PBM
disertai ada faktualnya dan diagnosisnya; (4) menyinggung teori yang melandasi
diajukannya gagasan untuk memecahkan masalah; (5) apa yang membuat peneliti
merasa gelisah dan resah sekiranya masalah tersebut tidak diteliti; (6)
gejala-gejala kesenjangan apa yang terdapat di lapangan sebagai dasar pemikiran
untuk memunculkan permasalahan; (7) kerugian-kerugian dan keuntungan-keuntunagn
apa yang akan terjadi kalau masalah tersebut tidak diteliti; (8) masalah yang
akan diteliti merupakan sebuah masalah penting dan mendesak untuk dipecahkan
serta dapat dilaksanakan dilihat dari segi ketersediaan waktu, biaya dan daya
dukung lainnya yang dapat memperlancar penelitian tersebut; (9) dijelaskan pula
tindakan yang akan dikenakan pada subjek pelaku tindakan. Dalam menyebutkan
tindakan, peneliti perlu menjelaskan apa sebab tindakan itu paling tepat
diberikan kepada subjek pelaku, dengan alasan yang berkaintan dengan
permasalahn yang di cari solusinya. Pada bagian ini sebaiknya tidak
menyampaikan uraian yang tidak terkait langsung dengan objek yang diteliti
sehingga terkesan bertele-tele; (10) dalam pemaparan latar belakang masalah
pada umumnya memakai pendekatan deduksi, yakni dari hal-hal yang sifatnya umum
ke hal-hal yang sifatnya khusus (kerucut terbalik).
1.2 Identifikasi
Masalah
Identifikasi
masalah adalah kegiatan mendeteksi, melacak, menjelaskan aspek permasalahan
yang muncul dan berkaitan dari judul penilitian atau dengan masalah atau fokus
yang akan diteliti. Hasil identifikasi dapat diangkat beberapa permasalahan
yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya
Contoh
identifikasi masalah dari judul PTK “Upaya Peningkatan Aktivitas Siswa dan
Hasil Belajar dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial Melalui Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD Kelas V SDN Kali Baru Jakarta Utara.”
Dari
latar belakang masalah, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut.
1.
Pembelajaran
pengetahuan sosial di kelas masih berjalan monoton
2.
Belum
ditemukan strategi pembelajaran yang tepat
3.
Belum
ada kolaborasi antara guru dan murid
4.
Metode
yang digunakan bersifat konvensional
5.
Rendahnya
koalitas pembelajaran pengetahuan sosial.
6.
Rendahnya
prestasi siswa untuk mata pelajaran pengetahuan sosial
1.3 Rumusan Masalah
Perumusan
masalah dalam PTK ádalah beberapa pertanyaan yang akan terjawab setelah tindakan
selesai dilakukan. Perumusan masalah dirumuskan dengan kalimat tanya dengan
mengajukan alternatif tindakan yang akan dilakukan. Perumusan masalah merupakan
titik tolak bagi perumusan hipótesis tindakan nantinya. Dari perumusan masalah
dapat menghasilkan topik penelitian atau judul dari penelitian. Perumusan
masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan. Perumusan masalah
hendaknya jelas, padat, dan tidak bertele-tele. Perumusan masalah harus berisi
implikasi adanya data untuk memecahkan masalah. Hindari rumusan masalah yang
terlalu umum atau terlalu sempit, terlalu bersifat lokal atau terlalu
argumentatif.
Contoh:
Apakah
penerapan pembelajaran model problem based
learning dapat meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah pada mata pelajaran sosiologi kelas X di SMA 1 Tegal?
1.4 Tujuan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Rumuskan
tujuan PTK berdasarkan topik atau masalah PTK. Tujuan PTK merupakan jawaban
atas masalah penelitian. Keinginan peneliti atas hasil PTK dengan
mengetengahkan indikator-indikator apa yang hendak ditemukan dalam PTK,
terutama yang berkaitan dengan variabel penelitian. Tujuan penelitan menyatakan
target tertentu yang akan diperoleh dari kegiatan PTK yang akan dilaksanakan.
Tujuan penelitian harus dinyatakan secaras pesifik, dalam pernyataan yang jelas
dan tegas sehingga tidak mengundang kesimpangsiuran arti dalam memaparkan
hasil-hasil yang diharapkan dari PTK.
Contoh:
Tujuan
penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan daya serap siswa delas
5 SDN 2 Grendeng, Purwokerto Utara terhadap materi IPS Geografi melalui tugas
melengkapi bagan buatan guru.
1.5 Manfaat
Penelitian
Manfaat
penelitian berdasarkan pada topik atau masalah PTK. Manfaat penelitian
menguraikan dampak dari tercapainya tujuan PTK. Uraikan kontribusi hasil PTK
memiliki potensi untuk memperbaiki mutu pembelajaran di kelas sehingga
tampak manfaat bagi siswa, guru, maupun pihak-pihak lain yang terkait dengan
PTK
Contoh:
1.
Uuntuk
Siswa: :memberikan motivasi untuk membudayakan kegiatan membaca dan
menulis pada diri siswa sehingga tingkat belajar mandiri menjadi tinggi.
2.
Untuk
Guru: kegiatan penelitian ini memotivasi guru menyiapkan materi pembelajaran
lebih mendalam dan harus membuat bagan atau ringkasan yang jelas
3.
Untuk
Sekolah: Meningkatnya kinerja guru untuk senantiasa meningkatkan kualitas
pendidikan yang merupakan harapan semua masyarakat, tanpa kecuali.
II. KAJIAN PUSTAKA
Pada
bagi ini peneliti harus mengraikan dengan jelas kajian teori yang menumbuhkan
gagasan dan mendasari usulan rancangan PTK. Kemukakan juga teori, temuan, dan
penelitian lain yang relevan dan mendukung pilhan tindakan (treatment) untuk
memecahkan permasalahan PTK tersebut. Setelah menjadi laporan penelitian akan
menjadi bab tersendiri yang lazimnya akhir dapat dikemukakan hipotesis tindakan
yang mengambarkan indikator keberhasilan tindakan yang diharapkan. Bagian
kajian pustaka ini nantinya dinamakan Bab II Kajian Pustaka.
III. RENCANA DAN
PROSEDUR PENELITIAN
Bagian
ini berisikan: desain tindakan, waktu dan tempat penelitian, subjek
penelitian, cara pengumpulan data, dan teknik analisa data.
3.1 Desain Tindakan
Menjelaskan
tentang jenis penelitian yang dilakukan, berapa siklus PTK yang akan dilakukan.
serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan setiap siklus.
3.2 Waktu dan tempat
penelitian
Contoh:
Penelitian
dilaksanakan di SDN 2 Grendeng, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas
selama 6 bulan, yaitu mulai bulan Pebruari 2011 sampai Juli 2011.
3.3 Subjek Penelitian
Contoh:
Subyek
pada penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 2 Grendeng dengan jumlah 38 siswa,
siswa laki‑laki sebanyak 17 orang dan siswa perempuan sebanyak 21 orang.
3.4 Teknik dan alat
pengumpulan data
Dalam
PTK umumnya dikumpulkan dua jenis data, yaitu data kuantitatif dan data
kualitatif. Data tersebut digunakan untuk menggambarkan perubahan yang terjadi,
baik perubahan kenerja siswa, kinerja guru, dan perubahan suasana kelas. Contoh
data kualitatif ádalah angka hasil belajar siswa. Contoh data kualitatif ádalah
kalimat-kalimat yang mengambarkan ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman
(kognitif), kepercayaan diri, dan motivasi. Untuk mendapatkan data yang akurat
perlu di susun suatu instrumen yang valid dan reliabel. Instrumen yang valid
adalah instrumen yang mampu dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur.
Contoh:
Cara
Pengumpulan Data
Data
diperoleh dengan menggunakan instrumen, dengan tahap-tahap penyusunannya
sebagai berikut:
1.
pembuatan
jurnal harian, untuk merencanakan tindakan dan merekam pelaksanaan kegiatan
pada setiap siklus;
2.
observasi
aktivitas di kelas, untuk memantau semua aktivitas yang dikembangkan oleh guru
dan siswa di kelas;
3.
teknik
tes untuk mengetahui daya serap siswa dalam belajar di
setiap siklus; dan
4.
teknik
wawancara, untuk mengetahui hambatan yang dialami siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
3.5 Analisis Data
Dalam
pelaksanaan penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat
dikumpulkan oleh peneliti, yakni:
1.
Data
kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) dapat dianalisis secara deskriptif.
Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif. Misalnya,
mencari nilai rerata, persentase keberhasilan belajar, dan lain-lain
2.
Data
kualitatif, yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi
gambaran tentang ekspresi siswa berkaitan dengan tingkat pemahaman terhadap
suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode
belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian,
antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar, dan sejenisnya,
dapat dianalisis secara kualitatif.
Data
yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK
dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik presentase untuk melihat
kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Hasil belajar dengan
menganalisis nilai rata-rata ulangan harian. kemudian dikategorikan dalam
klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah. Aktifitas siswa dalam PBM dengan
menganalisis tingkat keaktifan siswa dalam PBM tersebut. Kemudian dikategorikan
dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah. Implementasi pembelajaran dengan
menganalisis tingkat keberhasilannya, kemudian dikategorikan dalam klasifikasi
berhasil, kurang berhasil, dan tidak berhasil.
Contoh:
Dalam
penelitian ini untuk menganalisis data daya serap siswa melalui prestasi
belajar siswa tuntas digunakan metode diskriptif kuantitatif dengan
teknik persentase
IV. DAFTAR PUSTAKA
Daftar
puataka disusun berdasarkan abjat nama pengarang atau penulis. Dalam penyusunan
daftar pustaka tersbut dapat digunakan model MILA (modern Language
Association), model APA (American Psychlogical Association), atau model lain
yang biasa digunakan oleh oleh masyarakt akademik. Gunakanlah referensi terbaru
dan referensi yang dimasukan dalam daftar pustaka aníllala referensi yang
digunakan untuk PTK.
Contoh:
Ross,
D. (2001). The Reforms. The Mathematics
Teacher. 92: 158-163
Schoenfeld
Math Wars, Navigator, Vol 4, Number 5, pp. 20-25thematics. In J.F. Voss., D.N. Perkins &
J.W. Segal (Eds.). Informal Reasoning and Education. Hillsdale. NJ: Erlbaum, pp. 311-344.
Wiersma,
W. (1995). Research Methods in Education: An
Introduction. Boston:
Allyn and Bacon.
Wu, H.
H. (2002). Basic Skills versus Conceptual
Understanding: A Bogus Dichotomy in Mathematics Education. Tersedia padahttp://www.aft.org/publications. Diakses pada tanggal 11 Februari 2007.
V. LAMPIRAN
Bahan
bahan yang perlu dilampirkan ádalah:
1.
Instrumen
penelitian
2.
Data-data
penting
3.
Daftar
riwayat hidup tim peneliti ( Currículum Vitae)
4.
Dan
hal-hal lain yang diperlukan dalam proposal PTK
Sistematika Proposal
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah
1.2 Identifikasi
Masalah
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan
Penelitian Tindakan Kelas
1.5 Manfaat
Penelitian Tindakan Kelas
II. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Teori Variabel Y
2.2 Teori Variabel X
3.3 Hasil Penelitian
yang Relevan
3.4 Hipotesis Tindakan
III. RENCANA DAN
PROSEDUR PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
3.2 Waktu dan Tempat
Penelitian
3.3 Subjek Penelitian
3.4 Teknik dan Alat
Pengumpulan Data
3.5 Analisis Data
(Pembahasan)
IV. DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN:
1. RPP
2. Lembar Obsevasi
3. Daftar Riwayat Hidup
Peneliti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Selamat Memberi Tanggapan