Senin, 16 Maret 2015

SISTEMATIKA PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

Sistematika Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
A. Halaman Judul (Sampul Kulit Luar)
Berisi judul PTK, nama peneliti dan lembaga/sekolah, dan tahun pembuatan. Judul yang baik tentunya yang dapat mengambarkan secara umum tentang isi permasalahan yang dibahas atau dipecahkan. Judul dapat diumpamakan nama sesuatu. Dengan membaca nama, sipembaca dapat membayangkan apa yang melekat pada nama tersebut. Judul hendaknya dibuat sependek mungkin, namun tetap mengambarkan pokok bahasan PTK. walaupun bukan keharusan namun dapat dijadikan pegangan bahwa sebaiknya judul tidak lebih dari dua puluh kata.
B. Halaman Pengesahan
Berisi peneliti dan kepala unit yang mengesahkannya, misalnya kepala sekolah. Penelitian yang dilakukan guru hendaknya diketahui oleh pihak-pihak yang berkompeten di sekolah. Pihak inilah yang mengesahkan proposal PTK, pada umumnya adalah kepala sekolah. Terutama untuk penelitian yang mendapatkan bantuan pendanaan dari pihak tertentu seperti Block Grand dari Depdiknas. Dan bantuan dari instansi tertentu. Halaman pengesahan merupakan keharusan.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam latar belakang masalah peneliti menjelaskan beberapa hal, yaitu: (1) mengapa masalah yang diteliti itu penting; (2) kondisi yang diharapkan (dass sollen) dan kondisi yang ada (das sein) sehingga jelas adanya kesenjangan yang merupakan masalah yang menuntut untuk dicari pemecahannya yang tepat melalui PTK; (3) kemukakan secara jelas bahwa masalah yang akan diteliti merupakan sebuah masalah yang nyata terjadi di dalam PBM disertai ada faktualnya dan diagnosisnya; (4) menyinggung teori yang melandasi diajukannya gagasan untuk memecahkan masalah; (5) apa yang membuat peneliti merasa gelisah dan resah sekiranya masalah tersebut tidak diteliti; (6) gejala-gejala kesenjangan apa yang terdapat di lapangan sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan permasalahan; (7) kerugian-kerugian dan keuntungan-keuntunagn apa yang akan terjadi kalau masalah tersebut tidak diteliti; (8) masalah yang akan diteliti merupakan sebuah masalah penting dan mendesak untuk dipecahkan serta dapat dilaksanakan dilihat dari segi ketersediaan waktu, biaya dan daya dukung lainnya yang dapat memperlancar penelitian tersebut; (9) dijelaskan pula tindakan yang akan dikenakan pada subjek pelaku tindakan. Dalam menyebutkan tindakan, peneliti perlu menjelaskan apa sebab tindakan itu paling tepat diberikan kepada subjek pelaku, dengan alasan yang berkaintan dengan permasalahn yang di cari solusinya. Pada bagian ini sebaiknya tidak menyampaikan uraian yang tidak terkait langsung dengan objek yang diteliti sehingga terkesan bertele-tele; (10) dalam pemaparan latar belakang masalah pada umumnya memakai pendekatan deduksi, yakni dari hal-hal yang sifatnya umum ke hal-hal yang sifatnya khusus (kerucut terbalik).
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah kegiatan mendeteksi, melacak, menjelaskan aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dari judul penilitian atau dengan masalah atau fokus yang akan diteliti. Hasil identifikasi dapat diangkat beberapa permasalahan yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya
Contoh identifikasi masalah dari judul PTK “Upaya Peningkatan Aktivitas Siswa dan Hasil Belajar dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas V SDN Kali Baru Jakarta Utara.”
Dari latar belakang masalah, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut.
1.      Pembelajaran pengetahuan sosial di kelas masih berjalan monoton
2.      Belum ditemukan strategi pembelajaran yang tepat
3.      Belum ada kolaborasi antara guru dan murid
4.      Metode yang digunakan bersifat konvensional
5.      Rendahnya koalitas pembelajaran pengetahuan sosial.
6.      Rendahnya prestasi siswa untuk mata pelajaran pengetahuan sosial
1.3 Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam PTK ádalah beberapa pertanyaan yang akan terjawab setelah tindakan selesai dilakukan. Perumusan masalah dirumuskan dengan kalimat tanya dengan mengajukan alternatif tindakan yang akan dilakukan. Perumusan masalah merupakan titik tolak bagi perumusan hipótesis tindakan nantinya. Dari perumusan masalah dapat menghasilkan topik penelitian atau judul dari penelitian. Perumusan masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan. Perumusan masalah hendaknya jelas, padat, dan tidak bertele-tele. Perumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah. Hindari rumusan masalah yang terlalu umum atau terlalu sempit, terlalu bersifat lokal atau terlalu argumentatif.
Contoh:
Apakah penerapan pembelajaran model problem based learning dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada mata pelajaran sosiologi kelas X di SMA 1 Tegal?
1.4 Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Rumuskan tujuan PTK berdasarkan topik atau masalah PTK. Tujuan PTK merupakan jawaban atas masalah penelitian. Keinginan peneliti atas hasil PTK dengan mengetengahkan indikator-indikator apa yang hendak ditemukan dalam PTK, terutama yang berkaitan dengan variabel penelitian. Tujuan penelitan menyatakan target tertentu yang akan diperoleh dari kegiatan PTK yang akan dilaksanakan. Tujuan penelitian harus dinyatakan secaras pesifik, dalam pernyataan yang jelas dan tegas sehingga tidak mengundang kesimpangsiuran arti dalam memaparkan hasil-hasil yang diharapkan dari PTK.
Contoh:
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan daya serap siswa delas 5 SDN 2 Grendeng, Purwokerto Utara terhadap materi IPS Geografi melalui tugas melengkapi bagan buatan guru.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian berdasarkan pada topik atau masalah PTK. Manfaat penelitian menguraikan dampak dari tercapainya tujuan PTK. Uraikan kontribusi hasil PTK memiliki potensi untuk memperbaiki mutu pembelajaran di  kelas sehingga tampak manfaat bagi siswa, guru, maupun pihak-pihak lain yang terkait dengan PTK
Contoh:
1.      Uuntuk Siswa: :memberikan motivasi untuk membudayakan kegiatan membaca dan menulis  pada diri siswa sehingga tingkat belajar mandiri menjadi tinggi.
2.      Untuk Guru: kegiatan penelitian ini memotivasi guru menyiapkan materi pembelajaran lebih mendalam dan harus membuat bagan atau ringkasan yang jelas
3.      Untuk Sekolah: Meningkatnya kinerja guru untuk senantiasa meningkatkan kualitas pendidikan yang merupakan harapan semua masyarakat, tanpa kecuali.
II. KAJIAN PUSTAKA
Pada bagi ini peneliti harus mengraikan dengan jelas kajian teori yang menumbuhkan gagasan dan mendasari usulan rancangan PTK. Kemukakan juga teori, temuan, dan penelitian lain yang relevan dan mendukung pilhan tindakan (treatment) untuk memecahkan permasalahan PTK tersebut. Setelah menjadi laporan penelitian akan menjadi bab tersendiri yang lazimnya akhir dapat dikemukakan hipotesis tindakan yang mengambarkan indikator keberhasilan tindakan yang diharapkan. Bagian kajian pustaka ini nantinya dinamakan Bab II Kajian Pustaka.
III. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
Bagian ini berisikan: desain tindakan, waktu dan tempat penelitian, subjek  penelitian, cara pengumpulan data, dan teknik analisa data.
3.1 Desain Tindakan
Menjelaskan tentang jenis penelitian yang dilakukan, berapa siklus PTK yang akan dilakukan. serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan setiap siklus.
3.2 Waktu dan tempat penelitian
Contoh:
Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Grendeng, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas selama 6 bulan, yaitu mulai bulan Pebruari 2011 sampai Juli 2011.
3.3 Subjek Penelitian
Contoh:
Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 2 Grendeng dengan jumlah 38 siswa, siswa laki‑laki sebanyak 17 orang dan siswa perempuan sebanyak 21 orang.
3.4 Teknik dan alat pengumpulan data
Dalam PTK umumnya dikumpulkan dua jenis data, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data tersebut digunakan untuk menggambarkan perubahan yang terjadi, baik perubahan kenerja siswa, kinerja guru, dan perubahan suasana kelas. Contoh data kualitatif ádalah angka hasil belajar siswa. Contoh data kualitatif ádalah kalimat-kalimat yang mengambarkan ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman (kognitif), kepercayaan diri, dan motivasi. Untuk mendapatkan data yang akurat perlu di susun suatu instrumen yang valid dan reliabel. Instrumen yang valid adalah instrumen yang mampu dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur.
Contoh:
Cara Pengumpulan Data
Data diperoleh dengan menggunakan instrumen, dengan tahap-tahap penyusunannya sebagai berikut:
1.      pembuatan jurnal harian, untuk merencanakan tindakan dan merekam pelaksanaan kegiatan pada setiap siklus;
2.      observasi aktivitas di kelas, untuk memantau semua aktivitas yang dikembangkan oleh guru dan siswa di kelas;
3.      teknik tes   untuk mengetahui   daya serap siswa dalam belajar di setiap siklus; dan
4.      teknik wawancara, untuk mengetahui hambatan yang dialami siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
3.5 Analisis Data
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti, yakni:
1.      Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) dapat dianalisis secara deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif. Misalnya, mencari nilai rerata, persentase keberhasilan belajar, dan lain-lain
2.      Data kualitatif, yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa berkaitan dengan tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar, dan sejenisnya, dapat dianalisis secara kualitatif.
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik presentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Hasil belajar dengan menganalisis nilai rata-rata ulangan harian. kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah. Aktifitas siswa dalam PBM dengan menganalisis tingkat keaktifan siswa dalam PBM tersebut. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah. Implementasi pembelajaran dengan menganalisis tingkat keberhasilannya, kemudian dikategorikan dalam klasifikasi berhasil, kurang berhasil, dan tidak berhasil.
Contoh:
Dalam penelitian ini untuk menganalisis data daya serap siswa melalui prestasi belajar siswa tuntas digunakan metode diskriptif  kuantitatif  dengan teknik  persentase
IV. DAFTAR PUSTAKA
Daftar puataka disusun berdasarkan abjat nama pengarang atau penulis. Dalam penyusunan daftar pustaka tersbut dapat digunakan model MILA (modern Language Association), model APA (American Psychlogical Association), atau model lain yang biasa digunakan oleh oleh masyarakt akademik. Gunakanlah referensi terbaru dan referensi yang dimasukan dalam daftar pustaka aníllala referensi yang digunakan untuk PTK.
Contoh:
Ross, D. (2001). The Reforms. The Mathematics Teacher. 92: 158-163
Schoenfeld Math Wars, Navigator, Vol 4, Number 5, pp. 20-25thematics. In J.F. Voss., D.N. Perkins & J.W. Segal (Eds.). Informal Reasoning and Education. Hillsdale.  NJ: Erlbaum, pp. 311-344.
Wiersma, W. (1995). Research Methods in Education: An Introduction. Boston:     Allyn and Bacon.
Wu, H. H. (2002). Basic Skills versus Conceptual Understanding: A Bogus Dichotomy in Mathematics Education. Tersedia padahttp://www.aft.org/publications. Diakses pada tanggal 11 Februari 2007.


V. LAMPIRAN
Bahan bahan yang perlu dilampirkan ádalah:
1.      Instrumen penelitian
2.      Data-data penting
3.      Daftar riwayat hidup tim peneliti ( Currículum Vitae)
4.      Dan hal-hal lain yang diperlukan dalam proposal PTK
Sistematika Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
1.5 Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
II. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Teori Variabel Y
2.2 Teori Variabel X
3.3 Hasil Penelitian yang Relevan
3.4 Hipotesis Tindakan
III. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
3.3 Subjek Penelitian
3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
3.5 Analisis Data (Pembahasan)
IV. DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN:
1. RPP
2. Lembar Obsevasi
3. Daftar Riwayat Hidup Peneliti



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Memberi Tanggapan