A. Pengertian Media Pembelajaran
Ibrahim dan Syaodih mengemukakan bahwa media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan suatu pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar 1. Sedangkan menurut Djamarah dan Zain bahwa media pembelajaran adalah penyalur informasi belajar atau pesan dari guru kepada siswa.2 Mempertegas kedua pendapat di atas, Samana menegaskan bahwa, media pengajaran adalah alat penyalur pesan pengajaran, baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung misal media rekaman3.
Berdasarkan ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan sarana atau alat bantu yang digunakan guru, dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi disajikan dalam proses interaksi pembelajaran.
B. Peranan Media Pembelajaran
- Menurut Komarudin yang dimaksud dengan peranan adalah ;
1.
Bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan dalam seseorang dalam
menajemen
2.
Pola penilaian yang diharpakan dapat menyertai suatu status
3.
Bagian atau fungsi seseorang dalam suatu kelompok atau pranata
4.
Fungsi yang diharapkan dari seseorang atau menjadi karakteristik yang
ada padanya
5.
Fungsi setiap variabel dalam hubungna sebab akibat
Secara
harfiah kata media memiliki arti "perantara" atau
"pengantar" Association of
Education and Communication Technology (AECT) mendefenisikan media yaitu segala
bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi.
Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang
secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Tetapi secara lebih
khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran diartikan sebagai alat-alat
grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun
kembali informasi visual atau verbal. Media juga dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat terdorong terlibat dalam
proses pembelajaran.
- Pengertian diatas dipekuat oleh Sayaifl Bahri Djamaran yang mendefenisikan Media sebagai berikut :
Kata media berasal dari kata latin dan
merupakan bentuk jamak dari "medium", yang secara harfiah berarti
"perantata atau pengantar". Dengan demikian, media wahana penyalur
informasi belajar atau penyalur pesan.
- Asnawir dan Basyiruddin Usman juga menyebutkan setidaknya ada 6 kriteria dalam pemilihan media yaitu :
1.
Media yang dipilih hedaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan.
2.
Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih
media
3.
Kondisi audien (siswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang
serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak. Faktor
umur, intelegensi, budaya, dan lingkungan anak menjadi titik perhatian dan
pertimbangan dalam memilih media pengajaran.
4.
Ketersediaan media disekolah atau memugkinkan bagi guru mendisain
sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan
seorang guru.
5.
Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan
disampaikan kepada audien (siswa) secara tepat dan berhasil guna, dengan kata
lain tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal.
6.
Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemamfaatan media harus seimbang
dengan hasil yang akan dicapai.
- Menurut Nana Sudjana sebagaimana menyebutkan dalam penggunaan media henyaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip tertentu agar penggunaan media tersebut dapat mencapai hasil yang baik. Prinsip-prinsip itu adalah :
1. Menentukan jenis media dengan tepat; artinya, sebaiknya guru memilih
terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran
yang akan diajarkan
2. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat; perlu
diperhitungkan apakah penggunaan media sesuai dengan tingkat kematangan
kemampuan anak didik
3. Menyajikan media dengan tepat; artinya, teknik dan metode penggunaan
media dalam pelajaran haruslah sesuai dengan tujuan, bahan metode, waktu, dan
sarana yang ada.
4. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi
yang tepat. Atrinya, kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar media
yang digunakan. Tentu tidak setiap saat atau selama proses belajar mengajar
terus menerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan media
pengajaran
- Wilkinson, dia mengungkapkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih media pembelajaran yakni :
1.
Tujuan
Media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan
pembelajaran yang dirumuskan. Tujuan yang dirumuskan ini adalah kriteria yang
paling cocok, sedangkan tujuan pembelajaran yang lain merupakan kelengkapan
dari criteria utama
2.
Ketepatgunaan
Jika materi yang akan dipelajari adalah
bagian-bagian yang penting dari benda, maka gambar seperti bagan dan slide
dapat digunakan. Apabila yang dipelajarai adalah aspek-aspek yang menyakut
gerak, maka media film atau video akan lebih tepat. Wilkinson menyatakan bahwa penggunaan
bahan-bahan yang bervariasi menghasilkan dan meningkatkan pencapain akademik
3.
Keadaan Siswa
Media akan efektif digunakan apabila tidak
tergantung dari beda interindividual antara siswa. Misalnya kalau siswa
tergolong tipe auditif/visual maka siswa yang tergolong auditif dapat belajar
dengan media visual dari siswa yang tergolong visual dapat juga belajar dengan
menggunakan media auditif
4.
Ketersediaan
Walaupunn suatu media dinilai sangat tepat
untuk mencapai tuuan pembelajaran, media tersebut tidak dapat digunakan jika
tidak tersedia. Menurut wilkinson, media merupakan alat mengajar dan belajar,
peralatan tersebut harus tersedia ketika dibutuhkan untuk memenuhi keperluan
siswa dan guru
5.
Biaya
Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan
menggunakan media, hendaknya benar-benar seimbang dengan hasil-hasil yang akan
dicapai.
- Menurut Rudi Bretz sebagaimana yang dikutip oleh Asnawir dan Basyiruddin Usman mengklasifikasikan ciri utama media pada tiga unsur pokok yaitu suara, visual, dan gerak, sehingga terdapat 8 klasifikasi media yaitu :
1.
Media Audio Visual Gerak.
2.
Media Audio Visual Diam
3.
Media Audio Seni Gerak
4.
Media Visual Gerak
5.
Media Visual Diam
6.
Media Seni Gerak
7.
Media Audio
8.
Media Cetak.
Proses pembelajaran merupakan proses
komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran
menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem
pembelajaran. Tampa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses
pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara
optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran.
Maka perlu adanya keterkaitan yang positif antara media dan proses pembelajaran
Bila kita cermati pembelajaran yang terjadi
disekolah-sekolah saat ini, pada umumnya dikelolah secara klasikal. Karena
metode pengajaran klasikal sangat diminati oleh guru karena pembelajaran dengan
cara ini paling mudah dilaksanakan. Pada pembelajaran klasikal pada umumnya
komunikasi terjadi searah, yaitu dari guru ke siswa, dan hampir tidak terjadi
sebaliknya. Oleh karena itu penggunaan media banyak didominasi oleh guru. Untuk
meminimalkan dominasi guru, maka perlu direncanakan media untuk kelompok atau
individu, baik untuk alat peraga maupun sarana.
- Ada beberapa keuntungan bila media digunakan untuk kegiatan kelompok, yaitu antara lain ;
1.
Adanya tutor sebaya dalam kelompok, yang kadang-kadang lebih mudah
menerangkan temuan-temuanya pada temannya.
2. kerjasama yang terjadi dalam penggunaan media
akan membuat suasana kelas lebih menyenangkan
3.
Banyak nya anggota yang relatif kecil dalam kelompok akan membuat siswa
aman mengemukakan pendapat dan temuan-temuanya dibandingkan dalam 1 kelas.
"Dari sudut proses, sebuah pembelajaran
harus memiliki sumber-seumber yang sesuai, memiliki model-model yang pas dengan
bidang studi yang akan diajarkan, dan mimiliki kesesuaian atara audien dengan
suasana belajar yang berlangsung".
Bila membicarakan tentang pembelajaran maka
hal tersebut tidak terlepas dari makna belajar itu sendiri karena
"…belajar merupakan tindakan dan prilaku yang kompleks, sebagai tindakan
maka belajar hanya dialami oleh siswa itu sendiri. Siswa adalah penentu
terjadinya proses belajar, proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh
sesuatu yang ada dilingkungan sekitar. "Istilah kata “belajar” tidak dapat
dipisahkan dari kata “pendidikan”, dan “perkembangan”, ketiga kata tersebut
saling terkait, karena sama-sama membicarakan psikis atau mental
manusia".
C. Jenis-Jenis
Media Pembelajaran
Rohani Ahmadi mengatakan bahwa media pembelajaran
yang telah dikenal dewasa ini, secara Ahmadi mengatakan bahwa media
pembelajaran yang telah dikenal dewasa ini, secara garis besar terdiri dari 3
(tiga) jenis yaitu ;
(a) media auditif adalah media yang hanya mengandalkan
kemampuan suara saja;
(b) media
visual adalah media yang hanya
mengandalkan indra penglihatan;
(c) media audiovisual adalah media yang
mempunyai unsur suara dan unsur gambar.
Klasifikasi media yang
dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran
seperti yang dikemukakan di atas dapat dijelaskan pada pembahasan
berikut ;
(a) Media auditif
Media yang hanya mengandalkan kemampuan
suara saja, seperti radio dan cassette
recorder. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam
pendengaran;
(b) Media visual
Media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang
menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film
bingkai) foto, gambar atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang
menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun;
(c) Media audiovisual
Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan
yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi lagi
ke dalam;
(1) Audiovisual diam
Media yang menampilkan suara dan gambar
diam seperti film bingkai suara (sound
slides), film rangkai suara, cetak suara;
(2) Audiovisual gerak
Media
yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara
dan video cassette5.
D. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Media Pembelajaran
Direktorat
Pendidikan Dasar dan Menengah mengemukakan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi penggunaan media
pembelajaran yaitu ; (a) segi praktisan; (b) segi anak didik; (c) segi isi; dan (d) segi guru.6 Keempat faktor yang
mempengaruhi penggunaan media pembelajaran ini secara singkat diuraikan sebagai
berikut :
a. Segi kepraktisan.
Segi kepraktisan dari
penggunaan media pembelajaran mencakupi
(1) media akan efektif dalam mencapai
TIK bila tersedia (ada) pada saat dibutuhkan;
(2) biaya, besarnya dana, usaha
dan waktu serta semua faktor dalam menetapkan mahal tidaknya media yang
dibutuhkan;
(3) kondisi fisik, yang dipertimbangkan adalah warna, bentuk,
ukuran, bunyinya jelas, bentuk tulisan dan lainnya akan efektif untuk belajar
siswa;
(4) disainnya, sederhana atau tidak, aspek yang diperhatikan adalah
mudah dan praktis dipergunakan; (5) dapat digunakan oleh siswa atau tidak;
(6)
dampak emosional, apakah media tersebut
cukup mengandung nilai estetika dan dapat menyentuh emosi anak didik.
b. Segi anak didik
Dari segi anak didik
yang dipertimbangkan dalam pemanfaatan
media adalah karakteristik siswa,
yaitu sikap pribadi dan kematangan anak didik dan usia perlu diperhatikan dalam memilih media yang
sesuai; Media tersebut
dapat juga untuk
belajar individual; keterlibatan siswa, apakah media yang dipilih mendorong keterlibatan siswa
dalam proses belajar lebih efektif; relevansinya, apakah media yang dipilih
ada kepentingan/ kesesuaian dengan kehidupan siswa.
c. Segi isi
Faktor yang
mempengaruhi dari segi isi media pembelajaran meliputi kesesuaian dengan
kurikulum yang digunakan, ketepatan dan kebenaran isinya, dan layak tidaknya
untuk ditampilkan.
d. Segi guru
Faktor yang
mempengaruhi dari segi guru meliputi
utilisasi oleh guru, apakah media itu dapat didayagunakan oleh guru, mulai
mengoperasikan alat sampai memanfaatkan isinya.
E. Tujuan Penggunaan
Pedia dalam Kegiatan Pembelajaran
Marsadji mengatakan bahwa, “ media pembelajaran
biasanya digunakan oleh guru untuk mencapai tiga tujuan yaitu
(a) memudahkan
para siswa untuk mempelajari konsep, prinsip dan keterampilan motorik tertentu;
(b) menciptakan suatu respon emosional;
(c) memajukan motivasi siswa untuk
kegiatan instruksional.8
F. Fungsi Media
Pembelajaran
Sardiman menegaskan
bahwa, “ Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar mempunyai
fungsi, dalam enam (6) kategori yaitu ;
(a) penggunaan media dalam proses
belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi
sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang
efektif;
(b) penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari
keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa media pengajaran merupakan
salah satu unsur yang harus dikembangkan guru;
(c) media pembelajaran dalam
pengajaran, penggunaannya integral dengan tujuan dari isi pelajaran. Fungsi ini
mengandung pengertian bahwa penggunaan (pemanfaatan) media harus melihat kepada
tujuan dan bahan pelajaran;
(d) penggunaan media dalam pengajaran bukan
semata-mata alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses
belajar supaya lebih menarik perhatian siswa;
(e) penggunaan media dalam
pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan
membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru;
(f) penggunaan
media dalam pembelajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.
Dengan perkataan lain menggunakan media hasil belajar yang
dicapai siswa akan tahan lama diingat siswa,
sehingga mempunyai nilai tinggi. Marsadji bahwa: “ Secara umum kegunaan media
pendidikan dalam proses belajar mengajar dapat disebutkan sebagai berikut;
(a)
memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis;
(b) mengatasi
keterbatasan ruang,waktu dan daya indera.
Dari kedua pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa fungsi utama pemanfaatan media pembelajaran adalah
untuk memotivasi dan meningkatkan prestasi hasil belajar siswa.
G. Karakteristik
Pemanfaatan Media Pembelajaran
Jamaludin mengatakan
bahwa dalam memilih media untuk kepentingan kegiatan pembelajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria
sebagai berikut ;
(a) ketepatannya dengan tujuan pembelajaran;
(b) dukungan
terhadap isi bahan pelajaran; (
c) kemudahan memperoleh media;
(d) keterampilan
guru dalam menggunakannya;
(e) tersedianya waktu untuk menggunakannnya;
(f)
Sesuai dengan taraf berfikir siswa.
Ketepatannya dengan
tujuan pembelajaran mengandung makna bahwa media pembelajaran dipilih atas
dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan–tujuan
instruksional yang berisikan unsur-unsur pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, lebih mungkin digunakannya media pembelajaran. Dukungan terhadap isi
bahan pelajaran yang bersifat fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat
memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.
Dalam memanfaatkan media
salah satu karakterisitik yang perlu diperhatikan adalah media itu mudah
diperoleh, atau setidak–tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar.
Contoh media grafis, umumnya mudah dibuat oleh guru tanpa biaya yang mahal, di
samping sederhana dan praktis penggunaannya.
Keterampilan guru
dalam menggunakan berbagai jenis media yang diperlukan, syarat utama adalah
guru dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat yang
diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak
dari penggunaannya oleh guru
pada saat terjadi interaksi belajar siswa dengan lingkungan. Adanya OHP, proyektor
film, computer dan alat–alat canggih lainnya, bila digunakan dengan baik, maka
dapat mempertinggi kualitas pengajaran.
Tersedianya waktu
untuk menggunakannnya sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa
selama pengajaran berlangsung. Seorang guru dalam hal memilih media untuk pendidikan dan pengajaran
harus sesuai dengan taraf berfikir
siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh siswa.
Menyajikan grafik yang berisi data dan angka atau proporsi dalam bentuk persen
bagi siswa MTs kelas rendah tidak ada manfaatnya. Mungkin
lebih tepat dalam bentuk gambar atau poster.
Demikian juga diagram yang menjelaskan alur hubungan suatu konsep atau
prinsip hanya bisa dilakukan bagi siswa yang telah memiliki kadar berfikir
tinggi.
Dengan kriteria pemilihan media tersebut, guru dapat
lebih mudah menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu
mempermudah tugas–tugasnya. Kehadiran media dalam proses pembelajaran jangan
dipaksakan sehingga mempersulit tugas guru, tetapi harus sebaliknya mempermudah
tugas guru dan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Karena itu media
bukanlah suatu keharusan bagi guru,tetapi sebagai pelengkap jika dipandang
perlu untuk mempertinggi kualitas mengajar.
H. Langkah-langkah
Pemanfaatan Media Pembelajaran
Penggunaan media
pembelajaran tidak asal-asalan menurut
keinginan guru, tidak terencana dan sistematik. Guru harus memanfaatkannya
menurut langkah-langkah tertentu. dengan perencanaan yang sistematik. Djamarah
dan Zain mengatakan bahwa,
Ada enam
langkah yang dapat ditempuh guru pada waktu ia mengajar dengan mempergunakan
media. :
(a) merumuskan tujuan pembelajaran dengan
memanfaatkan media;
(b) persiapan guru;
(c) persiapan kelas;
(d) langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media;
(e) langkah kegiatan siswa;
(f) langkah evaluasi pengajaran.
Pada fase
memilih dan menetapkan
media mana yang
akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan. Dalam hal ini prinsip pemilihan
dan dasar pertimbangannya patut diperhatikan. Sebelum media pembelajaran
digunakan dalam kegiatan proses pembelajaran, maka alangkah baiknya, seorang guru mempelajari terlebih dahulu cara
penggunaan media yang digunakan, serta menganalisis sejauhmana keakuratan media
tersebut terhadap isi materi yang akan diajarkan kepada siswa.
Pada fase ini siswa
atau kelas harus mempunyai persiapan, sebelum mereka menerima pelajaran dengan
menggunakan media. Guru harus dapat memotivasi siswa agar dapat menilai,
menganalisis, menghayati pelajaran dengan menggunakan media pembelajaran.
Pada fase penyajian
bahan pelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran. Keahlian guru dituntut
di sini. Media dipergunakan oleh guru untuk membantu tugasnya menjelaskan bahan
pelajaran. Media pembelajaran dikembangkan penggunaannya untuk keefektifan dan
efisiensi pencapaian tujuan.
Pada fase ini siswa
belajar dengan memanfaatkan media pembelajaran. Pemanfaatan media di sini bisa siswa sendiri yang
mempraktekkannya ataupun guru langsung memanfaatkannya baik di kelas atau
diluar kelas.
Pada langkah kegiatan
belajar harus dievaluasi, sampai sejauhmana tujuan pembelajaran tercapai, yang
sekaligus dapat dinilai sejauhmana pengaruh media sebagai alat bantu dapat
menunjang keberhasilan proses belajar siswa. Hasil evaluasi dapat dnagi proses
belajar berikutnya.
I. Nilai-nilai Praktis
dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran
Sardiman menegaskan
bahwa, nilai-nilai kepraktisan terhadap media pembelajaran sebagai berikut :
(a) dengan media dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk nembangan
belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap;
(b) memberikan pengalaman yang
nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa;
(c)
menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan;
(d) membantu tumbuhnya
pemikiran dan berkembangnya kemampuan berbahasa;
(e) memberikan pengalaman yang
mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi dan
pengalaman belajar yang lebih sempurna;
(f) bahan pelajaran lebih jelas maknannya, sehingga dapat lebih
dipahami oleh para siswa dan memungkinkan
siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik;
(g) metode mengajar akan
lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan
kata-kata oleh guru, sehingga siswa
tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk sekian bahan
pelajaran seperti guru MTs, siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab
tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan mendemonstrasikan,
dan lain-lain.
Dengan demikian
pembahasan mengenai pemanfaatan media
pembelajaran dalam proses belajar, untuk dapat merasakan manfaatnya guru dapat
mempergunakan dan mengembangkannya dalam proses pembelajaran baik di kelas
maupun di luar kelas. Media yang dapat dimanfaatkan oleh guru adalah media yang sesuai dengan isi dan tujuan. Cara
memanfaatkan media tergantung dari jenis dan
karakteristik sesuatu media, cara kerja media visual, tentu berbeda
dengan cara kerja media audiovisual.
Cara pemakaiannya tidak mesti harus guru, tetapi siswa juga dapat menggunakan
media tersebut, untuk mencapai tujuan pembelajaran.
J. Rasionalisasi
penggunaaan media pembelajaran
Ketika fungsi-fungsi
media pembelajaran itu diaplikasikan ke dalam proses pembelajaran, maka menurut
Winarno Surakhmad menegaskan bahwa :
Terlihat peranannya sebagai berikut : (a) media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan terhadap
suatu bahan yang guru sampaikan; (b)
media dapat memunculkan permasalahan
untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan
oleh para siswa dalam proses belajarnya. Paling tidak guru dapat memperoleh
media sebagai sumber pertanyaan atau
stimulasi belajar siswa; (c) media sebagai sumber belajar bagi siswa. Media
sebagai sumber bahan kongkret berisikan bahan–bahan yang harus dipelajari para
siswa, baik individu maupun kelompok. Kekongkritan sifat media itulah akan banyak membantu tugas
guru dalam kegiatan pembelajaran.
Bertolak dari peranan
media pembelajaran ini diharapkan pemahaman guru terhadap media jelas, sehingga
tidak memanfaatkan secara kurang tepat.
Sebagai alat bantu yang meletakkan cara berfikir kongkret dalam kegiatan belajar mengajar,
pengembangannya diserahkan kepada guru. Guru dapat mengembangkan media sesuai
dengan kemampuannya. Dalam hal ini akan terkait dengan kecermatan guru memahami
kondisi psikologis siswa, tujuan, metode dan kelengkapan alat bantu.
Kesesuaian dan keterpaduan dari semua
unsur ini sangat mendukung pengembangan media pembelajaran.
K. Pentingnya
pemanfaatan media bagi kegiatan pembelajaran di sekolah
Secara lebih mendalam
oleh Suryosubroto menegaskan bahwa media pendidikan memiliki peranan sebagai
berikut : (a) mendemonstrasikan
tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa; (b) mensimulasikan pengalaman
yang sebenarnya; (c) media dapat digunakan untuk memperbaiki persepsi siswa;
(d) mendemonstrasikan suatu keterampilan motorik tertentu yang dapat diamati;
(e) menjelaskan ciri-ciri konsep; (f) menggambarkan hubungan di antara
konsep-konsep; (g) mendapatkan balikan atau feed back; (h) memberikan bahan
stimulus.
Siswa sering
dimintakan untuk mengerjakan tugas-tugas
yang rumit, tanpa lebih dahulu melihat tugas tersebut. Hal ini disebabkan
karena dalam mengikuti demonstrasi, murid-murid menyaksikannya secara
bersama-sama dan demonstrasi itu sendiri biasanya diberikan secara cepat dan
dalam garis besarnya saja.
Dalam hubungan ini
media pembelajaran dapat digunakan sebagai sarana untuk memberikan persiapan
laboratorium bagi siswa untuk melihat bagaimana percobaan itu harus dilakukan
jauh sebelum mereka sendiri melaksanakannya. Mereka dapat menyaksikan melalui
media pendidikan dengan tepat mengenai hal-hal yang mereka lakukan dalam
mengadakan percobaan nanti. Persiapan laboratorium itu dapat dikembangkan
melalui slide suara,televisi dan sebagainya.
Tujuan penggunaan
media dalam kasus ini bukanlah untuk mendemonstrasikan bagaimana suatu tugas
harus dikerjakan seperti tersebut di atas, melainkan untuk memberikan suatu
alternatif yang secara tidak langsung untuk menggantikan pengalaman yang
sebenarnya atau karya wisata.
Media dapat digunakan
untuk membantu siswa didalam melihat dan mendengar secara lebih baik tentang
hal-hal yang harus diketahuinya, yang kiranya tidak mungkin bila tidak
menggunakan media tersebut. Misalnya melalui televisi dapat disajikan suatu
gambar mikroskopis kepada siswa yang tidak mungkin dapat diamati dengan mata
telanjang biasa.
Apabila kita harus mengerjakan
suatu keterampilan motorik tertentu,kita perlu mendemonstrasikan cara-cara yang
terbaik untuk melaksanakan keterampilan tersebut. Suatu demonstrasi pelaksanaan
keterampilan motorik tertentu melalui pemanfaatan media pendidikan memungkinkan
guru, untuk memfokuskan perhatiannya pada tugas-tugas pengajaran dan bukan
kepada demostrasinya itu sendiri, melalui media pendidikan dapat pula
didemonstrasikan secara lebih rinci mengenai analisis keterampilan yang
didemonstrasikan dari pada melalui demonstrasi secara langsung (live
demonstration). Misalnya dengan menggunakan teknik fotografi, gerakan lambat
atau berhenti pada media film dapat didemonstrasikan.
Konsep adalah lambang
yang menunjukkan kepada sekelompok obyek atau peristiwa yang mempunyai
ciri-ciri sama. Setiap konsep mempunyai ciri-ciri tertentu sehingga dapat
membedakan antara konsep-konsep lainnya. Misalnya salah satu ciri konsep
“anjing”adalah mempunyai empat kaki.Untuk menjelaskan atau mengajarkan konsep
pada umumnya kita menjelaskan, menunjukkan atau menyebutkan ciri-ciri yang
dimiliki oleh konsep tersebut. Umumnya dilakukan dengan memberikan contoh mana
yang termasuk dan mana yang tidak termasuk konsep tersebut.
Kadang-kadang anak
panah, garis, atau penambahan bayangan untuk menunjukkan ciri-ciri utama untuk
kritis konsep yang sedang diajarkan,dan dengan demikan dapat membantu siswa yang sedang diajarkan,
dan ini sangat membantu siswa untuk mengorganisasikannya dengan lebih baik.
Sehubungan dengan itu Marsadji
mengemukakan bahwa:
Pada
umumnya ciri-ciri pokok atau ciri-ciri kritis konsep berhubungan dengan lima
(5) hal yaitu: (1) hal yang dapat dilihat (visual) meliputi : warna, bentuk,
gerakan, besar relatif dan urutan, (2) hal yang berhubungan dengan pendengaran
(audio), (3) hal yang berhubungan dengan rasa / pencecapan, (4) hal yang
berhubungan dengan perabaan, (5) hal yang berhubungan dengan penciuman16
Konsep-konsep pada
umumnya bergabung bersama membentuk prinsip prinsip. .Media pendidikan dapat
digunakan untuk mendemonstrasikan prinsip secara langsung maupun secara tidak
langsung. Penggambaran secara langsung dilakukan dengan cara menggambarkan
prinsip tersebut melalui penyajian obyek / peristiwa yang sebenarnya, misalnya
mengenai prinsip fotosintesis yang terdapat pada daun tanaman. Dapat pula
penggambaran tersebut dilakukan secara tidak langsung, yakni dengan menggunakan
lambang-lambang grafik, diagram, animasi, dan sebagainya.
Media pendidikan telah
banyak digunakan dalam berbagai bidang studi untuk memperoleh feed back
tersebut.Televisi dan rekaman audio semakin banyak digunakan untuk keperluan
ini. Misalnya,keterampilan motorik tertentu yang harus dipelajari, dalam hal
ini permainan golf atau tenis, seringkali direkam dalam video dan dengan
demikian mereka yang belajar keterampilan dalam bidang golf atau tenis tersebut
memperoleh feed back yang berguna bagi mereka untuk mempelajari keterampilan
tersebut. Begitu pula tingkah laku guru dapat direkam melalui rekaman video
atau audiovisual lainnya, sehingga mereka memperoleh feed back yang bermanfaat
untuk perbaikan pengajaran yang dilakukannya.
Media seringkali
digunakan untuk mendorong siswa untuk lebih aktif berfikir mengenai
masalah-masalah dalam suatu topik tertentu. Bila menggunakan cara ini dalam
penyajiannya tidak perlu lama,mungkin hanya satu atau dua menit saja,karena
tujuan pokoknya adalah memberikan stimulus yang dapat menggambarkan suatu
prinsip, memberikan kesempatan untuk menyatakan gagasan dan pikirannya, yang kemudian
dapat dilanjutkan dengan suatu diskusi bersama.
Stimulusnya sendiri
dapat berbentuk berbagai macam,misalnya episode pendek yang disajikan melalui film atau televisi
(video), potongan surat kabar (clipping), artikel suatu makalah, atau slide,
atau OHP transparansi yang semuanya dapat digunakan untuk mendorong siswa dalam
suatu latihan berpikir mengenai masalah tertentu yang telah dilontarkan melalui
media secara singkat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Selamat Memberi Tanggapan